Rabu, 25 Mei 2016

Biografi Shaquille O'Neal


Shaquille O'Neal yang lahir dengan nama Shaquille Rashaun O'Neal adalah seorang pemain basket profesional asal Amerika. Pebasket yang akrab disapa Shaq ini merupakan salah satu atlet dominan yang selalu diandalkan. Prestasi terbaiknya di dunia basket adalah medali emas yang berhasil diraihnya World Championship 1994 dan Olympic Games 1996.

Putra pasangan Joseph Toney dan Lucille O'Neal Harrison ini faktanya belum pernah bertemu dengan ayah kandungnya. Joseph tersandung kasus obat-obatan terlarang dan dipenjara ketika Shaq masih bayi. Selama ini sosok ayah yang dikenal Shaq adalah pria yang dinikahi ibunya, Phillip Harrison.

Shaq sendiri sempat menikah dengan Shaunie Nelson pada 26 Desember 2002. Shaq dan Shaunie dikaruniai empat orang anak, Shareef, Amirah, Shaqir, dan Me'arah. Shaq sebelumnya telah memiliki seorang putri yang bernama Taahirah dengan mantan kekasihnya. Sementara Shaunie memiliki putra, Myles, dengan pasangannya sebelum bersama Shaq. Akan tetapi Shaq dan Shaunie bercerai pada 10 November 2009 lalu.

Shaq menempuh pendidikannya dan mulai serius dengan basket sejak ia berada di Cole High School. Saat melanjutkan ke Louisiana Tech University, ia masuk dalam tim basket di kampus dan mendapatkan beberapa kali kemenangan dalam kejuaraan yang diikutinya. Shaq mundur dari pendidikannya di tahun 1992 karena ingin meraih karier profesional basket. Shaq lantas bergabung dengan Orlando Magic sampai pada akhir musim 1996.

Selain bersama dengan Orlando Magic, Shaq juga pernah memperkuat tim Los Angeles Lakers, Miami Heat, Phoenix Suns, Cleveland Cavaliers, dan yang terakhir adalah Boston Celtics di akhir musim 2011. Setelah pensiun dari basket, Shaq menyatakan bahwa ia ingin serius menjalani bisnis di bidang real-estate.

Selain menjadi seorang atlet, Shaq adalah seorang penyanyi rap dan juga pemain film. Ia pun beberapa kali tampil dalam acara televisi. Sebagai penyanyi, Shaq telah menelurkan beberapa buah album rap. Untuk film, Shaq juga masih aktif sampai dengan tahun 2011 lalu, dimana ia menjadi cameo dalam film komedi Jack and Jill. Sayang salah satu filmnya yang berjudul Steel (1997) membuatnya dinominasikan sebagai aktor terburuk di Razzie Award.

Shaq memiliki banyak julukan, antara lain adalah The Diesel, Shaq Fu, The Big Daddy, Superman, The Big Agave, The Big Cactus, The Big Shaqtus, The Big Galactus, Wilt Chamberneezy, The Big Baryshnikov, The Real Deal, The Big Shamrock, The Big Leprechaun, Shaqovic, The Big Conductor, Dr. Shaq. Julukan terakhirnya diberikan pada Shaq setelah ia menerima gelar doktoralnya dari University of Phoenix.
Prestasi:
Menjadi NBA All-Rookie First Team (1993)
Lima belas kali mengikuti NBA All-Star (1993–1998, 2000–2007, 2009)
Menjadi NBA Rookie of the Year (1993)
Menjadi FIBA World Championship MVP (1994)
Meraih medali emas dalam World Championship (1994)
Empat kali tergabung dalam All-NBA Third Team (1994, 1996–1997, 2009)
Dua kali tergabung dalam All-NBA Second Team (1995, 1999)
Dua kali juara skoring NBA (1995, 2000)
Meraih medali emas dalam Olympic Games (1996)
Menerima CableACE Awards Children's Special - 7 and Older (1996)
Delapan kali tergabung dalam All-NBA First Team (1998, 2000–2006)
Menjadi NBA Most Valuable Player (2000)
Empat kali juara NBA (2000-2002, 2006)
Tiga kali NBA Finals MVP (2000–2002)
Tiga kali tergabung dalam All-Defensive Second Team (2000–2001, 2003)
Tiga kali menjadi NBA All-Star Game MVP (2000, 2004, 2009)
Dua kali menerima ESPY Awards Best NBA Player (2001-2002)
Dua kali menerima Nickelodeon Kids' Choice Awards Favorite Male Athlete (2007, 2011)
Menerima BET Award Male Athlete of the Year (2005)

Sumber:http://profil.merdeka.com/mancanegara/s/shaquille-rashaun-oneal/

Biografi Kobe Bryant


Kobe Bean Bryant, pebasket yang telah 18 tahun lebih bergelut di dunia basket, kembali menjadi sorotan utama dalam dunia basket setelah ia merebut gelar pencetak angka tertinggi ketiga dalam sejarah NBA.

Pria kelahiran 23 Agustus 1978 ini, merupakan anak dari pemain basket pensiunan, Joseph Washington "Jellybean" Bryant (Joe Bryant).

Darah basket yang mengalir di dalam tubuh seorang Kobe ini membuatnya mengikuti sang ayah. Ia kemudian menjadi pemain basket dengan mengawali karier sebagai pemain basket sekolahan di Lower Merion High School, Pennsylvania.

Kemampuannya dalam menembakkan bola ke dalam ring terbukti saat dirinya menjadi pemain basket SMA terbaik di tingkat negara bagian. Tak ayal ia pun memutuskan untuk meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu menjadi seorang pemain basket dalam liga basket profesional bergengsi di dunia, National Basketball Association (NBA)

Berseteru dengan O'Neal

Pilihan hidupnya tersebut tidak main-main. Ia masuk NBA langsung setelah lulus dari SMA di Pennsylvania, Amerika Serikat.

Dinyatakan layak masuk NBA Draft, Kobe terpilih dalam pemilihan keseluruhan ke-13 NBA Draft tahun 1996 oleh Charlotte Hornets. Saat itu Bryant baru berumur 18 tahun. Bryant kemudian dijual ke Los Angeles Lakers.

Sebagai pemula, Bryant langsung menjadi favorit penggemar dengan memenangkan di Kontes Slam Dunk tahun 1997.
Bersama dengan Shaquille O'Neal (Shaq), ia memimpin Lakers kepada menjadi juara tiga kali berturut-turut dari tahun 2000 hingga 2002. Namun, tidak lama kemudian terjadi perseteruan di antara keduanya yang membuat Shaq pindah ke Miami Heat.
Setelah kepergian Shaq, Bryant menjadi ujung tombak Lakers. Kepemimpinannya menuai prestasi sepanjang musim NBA tahun 2005-2006 dan 2006-2007.
Di tahun 2006, Bryant mencetak poin tertinggi nan fantastis sepanjang kariernya yakni 81 poin dalam pertandingan melawan Toronto Raptors. Angka ini adalah poin kedua tertinggi dalam sejarah NBA yang dicetak dalam satu pertandingan setelah rekor Wilt Chamberlain yang berhasil mencetak 100 poin di tahun 1962.

Tuduhan Serangan Seksual

Perjalanan basket Bryant tidak semurninya mulus. Pada musim panas tahun 2003, kantor Sheriff Eagle, Colorado, menahan Bryant karena tuduhan serangan seksual yang diajukan oleh karyawan hotel berumur 19 tahun.
Penuduh menyatakan bahwa Bryant memperkosanya di kamar hotel. Kejadian tersebut benar diakui oleh Bryant.
Tuduhan itu menodai reputasi Bryant. Persepsi publik dari Bryant anjlok sehingga McDonald dan Nutella memutuskan langkahnya. Pada bulan September 2004, Bryant sepakat untuk meminta maaf atas insiden tersebut, termasuk kepada publik.
"Meskipun saya benar-benar percaya pertemuan antara kami adalah suka sama suka, saya menyadari sekarang bahwa dia tidak melihat kejadian ini dengan cara yang sama seperti saya sendiri.
"Saya sekarang mengerti bahwa dia merasa tidak setuju dengan pertemuan ini," ujar Bryant dalam kutipannya dari artikel SFGATE.

Bangkit Kalahkan Michael Jordan

Kejadian pelecehan seksual tersebut tidak membuat prestasi Bryant macet. Di tahun yang sama (2003-2004), Bryant masih sempat terpilih ke dalam NBA All-Deffensive Team.

Kurang lebih 60 prestasi sudah ia raih. Dari Naishmith Prep Player of The Year yang ia dapat saat berumur 18 tahun (1996), sampai 16x tergabung dalam NBA All-Star (1998. 2000-2014).

Puncaknya, adalah ketika tahun ini akhirnya dirinya berhasil mengalahkan rekor legenda basket, Michael Jordan, sebagai pencetak skor ketiga terbanyak dalam sejarah NBA.

Kobe mencetak 32.310, beda 18 poin dengan Jordan. "Ini adalah prestasi besar, tetapi keindahan sejati dalam perjalanannya," katanya.

Setelah melihat rekornya dilewati, Jordan sendiri memuji pemain Lakers bernomor punggung 24 tersebut.

"Saya mengucapkan selamat kepada Kobe yang telah meraih rekor ini," demikian pernyataan Jordan seperti dikutip dari Bleacher Report, Senin (15/12) WIB. "Dia jelas seorang pemain yang hebat, dengan etos kerja yang kuat dan juga gairah yang besar terhadap olahraga bola basket."

Sumber:http://www.cnnindonesia.com/olahraga/20141215150243-178-18239/jejak-kobe-bryant-dari-sekolah-ke-daftar-rekor-nba/

Biografi Wilt Chamberlain


BIOGRAFI
Wilton Norman Chamberlain atau lebih dikenal sebagai Wilt Chamberlain adalah seorang pemain bola basket NBA. Dia lahir dari pasangan Ruth Olivia Johnson, seorang ibu rumah tangga dengan suaminya, William Chamberlain yang bekerja sebagai tukang las pada tanggal 21 Agustus 1936 di Philadelphia, Pennsylvania. Semasa kecilnya, Chamberlain adlah anak yang lemah, tahun-tahunnya dia habiskan di rumah karena penyakit pneumonia yang dia derita dan sempat tidak bersekolah selama satu tahun. Hingga akhirnya dia sembuh dan kembali ke sekolah. Dimasa awal sekolah, dia sama sekali tidak tertarik bahkan cenderung membenci basket yang menurutnya adalah olahraga yang lemah. Dia justru menjadi atlit lari dan lompat tinggi. Ketika basket menjadi olahraga yang terkenal dan digemari di Philadelphia, lambat laun pemikiran Chamberlain tentang basket juga ikut berubah. Dengan postur tubuh yang tinggi, Chamberlain menjadi pemain yang menakutkan bagi lawan.
Pada tahun 1953, Chamberlain masuk ke sekolah Philadelphia's Overbrook High School. Di sekolah ini dia bergabung dengan tim basket. Selama bermain untuk Panthers Overbrook, Chamberlain rata-rata mencetak 31 poin dan memimpin timnya menang dengan skor 71-62 melawan Northeast High School. Dia sendiri mencetak 34 poin. Di musim kedua bersama Overbrook, Chamberlain terus produktif mencetak gol di antaranya mencetak rekor 71 poin melawan Roxborough dan saat Overbrook menang melawan South Catholic dengan skor74-50, Chamberlain mencetak 32 poin.
Pada tahun 1959, Chamberlain bermain untuk klub Philadelphia Warriors. Pada tanggal 24 November 1960, dia berhasil meraih 55 rebound saat Warriors melawan Boston Celtics, di mana terdapat rivalnya, Bill Russell dan rekor itu masih bertahan hingga masa kini. Pada tanggal 2 Maret 1962, dia mencetak 100 poin yang kini juga masih menjadi yang tertinggi. Dia membuat rekor tersebut saat Philadelphia Warriors bertanding melawan New York Knicks di Hersheypark Arena, Hersey. Sepuluh tahun kemudian, Chamberlain berhasil mencetak poin ke-30.000 sepanjang karirnya. Dia juga merupakan pencetak poin terbanyak dalam sejarah NBA, sebelum akhirnya dipatahkan oleh Kareem Abdul Jabbar pada tanggal 5 April 1984. Sepanjang karirnya, dia berhasil meraih 23.924 rebound dan jumlah rebound tersebut merupakan yang terbanyak dalam sejarah. Bersama dengan Michael Jordan, dia merupakan pemain terbanyak dalam rata-rata point per game, yaitu 30,1 PPG. Chamberlain juga merupakan satu pemain dari dua pemain yang gagal dalam lemparan bebas lebih dari 500 kali. Selama dia bermain, Chamberlain telah gagal memasukkan lemparan bebas sebanyak 5.805 kali dengan akurasi lemparan bebas dalam kariernya hanya mencapai 51,1%.
Sepanjang karirnya, Chamberlain memperoleh banyak penghargaan, di antaranya 2 kali juara NBA (1967, 1972), 4 kali NBA MVP (1960, 1966-1968), 1 kali NBA Finals MVP (1972), dan 1960 NBA Rookie of the Year. Chamberlain masuk dalam Basketball Hall of Fame pada tahun 1978, terpilih sebagai anggota NBA's 35th Anniversary Team pada tahun 1980, dan terpilih sebagai salah satu dari anggota 50 Greatest Players in NBA History pada tahun 1996.
Selama hidupnya, Chamberlain tidak pernah sekalipun menikah. Menurut beberapa sumber, Chamberlain memang tidak pernah menikah tapi dia selalu berkencan dengan wanita yang berbeda tiap harinya. Dalam salah satu buku biografinya disebutkan bahwa wanita yang telah dikencani oleh Chamberlain semasa hidupnya mencapai 20.000 orang. Ini jumlah yang menakjubkan untuk ukuran seorang pemain basket. Pada tanggal 12 Oktober 1999, Chamberlain meninggal dunia di Bel-Air, California akibat gagal jantung di usia 63 tahun.
KARIR
  • 1958–1959: Harlem Globetrotters
  • 1959–1965: Philadelphia / San Francisco Warriors
  • 1965–1968: Philadelphia 76ers
  • 1968–1973: Los Angeles Lakers
  • Sebagai pelatih:
    1973–1974: San Diego Conquistadors (ABA)
PENGHARGAAN
  • 2× NBA champion (1967, 1972)
  • NBA Finals MVP (1972)
  • 4× NBA Most Valuable Player (1960, 1966–1968)
  • 13× NBA All-Star (1960–1969, 1971–1973)
  • NBA All-Star Game MVP (1960)
  • NBA Rookie of the Year (1960)
  • 7× NBA scoring champion (1960–1966)
  • 11× NBA rebounding champion (1960–1963, 1966–1969, 1971–1973)
  • 7× All-NBA First Team (1960–1962, 1964, 1965–1968)
  • 3× All-NBA Second Team (1963, 1966, 1972)
  • 2× NBA All-Defensive First Team (1972–1973)
  • Golden State Warriors all-time leading scorer
  • NBA 35th Anniversary Team
  • NBA 50th Anniversary Team
  • #13 Retired by Golden State Warriors, Philadelphia 76ers and Los Angeles Lakers

Sumber:http://profil.merdeka.com/mancanegara/w/wilton-norman-chamberlain/

Biografi Larry bird



Lahir di West Baden Springs, Indiana dia merupakan putra dari Georgia dan Joe Bird. Ia tumbuh besar di West Baden dan di perbatasan kota French Lick, sehingga ia dijuluki "the Hick from French Lick setelah karier basketnya terkenal.

Bahaya finansial telah mengganggu keluarga Bird di masa kecil Larry. Pada tahun 1988 diwawancarai oleh Sports Illustrated, Bird menceritakan bagaimana ibunya memperjuangkan keuangan dengan meminjam uang ke pihak Bank. Saat anak-anaknya menginginkan sepatu, maka ibunya menghubungi pihak Bank agar mendapatkan uang. Hal tersebut menjadikan motivasi pada dirinya.

Perjuangan keluarga Bird untuk melawan kemiskinan diperparah oleh Joe Bird yang pemabuk dan pribadi yang kacau (stres). Tahun 1975, setelah orangtua Bird bercerai, ayahnya pun melakukan bunuh diri.

Biarpun masalah dalam rumah tangga keluarga bird tetap mengganggunya. Pada tahun kedua di sekolah menengah atas, Larry Bird menjadi salah satu pemain basket yang terbaik di French Lick. Dia menjadi bintang tim SMA Spring Valley di French Hick, West Baden. Larry menjadi pemegang rekor pertama dalam mencetak point. Foto dirinya dipajang pada sekolahnya. Di tempat yang sekarang ia dikenal menjadi Larry Bird Boulevard dari French Hick.

Pada tahun 1974 Larry Bird mendapatkan beasiswa dari Universitas Indiana. Universitas ini adalah salah satu universitas ternama untuk program bola basket bagi mahasiswanya. Dipimpin oleh pelatih terbaik Bobby Knight.

Namun dia merasa tidak kerasan dan merasa tidak cocok dengan besarnya dan populasi Universitas Indiana, lalu dia meninggalkan universitas itu setelah sebulan menuntut ilmu di sana dan pulang kembali ke French Lick.

Setelah mendaftarkan diri di perguruan tinggi lokal dan mendapatkan beberapa kerja sampingan di kotanya, dia mendaftarkan diri ke Universitas Negeri Indiana. Di mana dia dilatih oleh Bob King yang kemudian digantikan oleh Bill Hodges. Pada tahun ajaran terakhirnya, Bird memimpin ISU Sycamores ke final turnamen NCAA pada tahun 1979. Tetapi dikalahkan oleh Unversitas Negeri Michigan, yang di motori oleh lawan rival masa depannya di NBA, Ervin "Magic" Johnson.

Tim Bola basket ISU Sycamores pada tahun itu berprestasi dengan rekor menang-kalah 33-1. Pada tahun itu juga Bird mendapat Perhargaan Naismith dan Perhargaan Wooden yang diberikan untuk atlet bola basket pria terbaik tingkat mahasiswa. Hanya dengan bermain 3 tahun di Universitas Negeri Indiana, dia meninggalkan kampus itu dengan prestasi sebagai pemegang rekor tertinggi kelima untuk point di tingkatan NCAA (Liga Basket Mahasiswa), dan menghasilkan rata-rata 30.3PPG, 13.3RPG dan 4.6 APG.

Ia adalah pemain bola basket Amerika Serikat terdahulu yang bermain di NBA. Perlu diakui, ia sebagai salah satu yang terhebat dalam semua permainannya, dan mungkin yang tergesit. Larry masuk dalam Draft NBA urutan ke-6 secara keseluruhan oleh Boston Celtics tahun 1978. Bird bermain sebagai small forward dan power forward selama 13 musim.

Ia pensiun sebagai pemain NBA pada tahun 1992. Bird telah divoting oleh NBA's 50th Anniversary All-Time Team pada tahun 1996 dan dimasukkan ke dalam Naismith Memorial Basketball Hall of Fame in 1998. Di luar basket, Larry muncul dalam tiga film layar lebar.

Film tersebut antara lain, Blue Chips pada tahun 1994, dan Space Jam bersama Michael Jordan dan Bill Murray dan Celtic Pride dengan Dan Aykroyd dan Damon Wayans pada tahun 1996. Dia juga muncul dengan Michael Jordan dalam iklan 1993 Super Bowl McDonalds berjudul "The Showdown" yang sering digolongkan sebagai salah satu dari sepuluh iklan terbaik Super Bowl.

Sementara itu, Larry terus menjalin hubungannya dengan NBA, membangun karir kedua dengan sangat sukses. Dia pertama kali bekerja bagi Celtics sebagai asisten front office khusus dari tahun 1992 sampai 1997. Kemudian ia menerima posisi pelatih kepala tim NBA, Indiana Pacers. Di bawah kepemimpinannya, meskipun kurang pengalaman melatih sebelumnya, Pacers adalah calon juara Wilayah Timur pada tahun 1998 dan 1999. Mereka juga memenangkan mahkota Wilayah Timur pada tahun 2000.

Sebagai bentuk upaya yang luar biasa, Larry berhasil  menjadi Pelatih NBA Tahun untuk musim 1998.

Ia kemudian mengundurkan diri sebagai pelatih Pacers setelah musim 2000. Larry kembali ke organisasi pada tahun 2003 sebagai Presiden Operasi Bola Basket. Dia melanjutkan dalam kapasitas ini sampai sekarang.

Larry Bird akan selalu dikenang sebagai salah satu pemain basket terbesar sepanjang masa dan di antara lima atau lebih pemain terbaik dalam sejarah NBA.
PENGHARGAAN
  • 3× NBA champion (1981, 1984, 1986)
  • 2× NBA Finals MVP (1984, 1986)
  • 3× NBA Most Valuable Player (1984–1986)
  • 12× NBA All-Star (1980–1988, 1990–1992)
  • 9× All-NBA First Team (1980–1988)
  • All-NBA Second Team (1990)
  • 3× NBA All-Defensive Second Team (1982–1984)
  • NBA Rookie of the Year (1980)
  • NBA All-Rookie First Team (1980)
  • NBA All-Star Game MVP (1982)
  • 3× Three-point Shootout champion (1986–1988)
  • NBA's 50th Anniversary All-Time Team
  • #33 Retired by Boston Celtics
  • John R. Wooden Award (1979)
  • Naismith College Player of the Year (1979)
  • AP National Player of the Year (1979)
  • Oscar Robertson Trophy (1979)
  • Adolph Rupp Trophy (1979)
  • NABC Player of the Year (1979)
  • 2× MVC Player of the Year (1978, 1979)
  • 2× Consensus NCAA All-American First Team (1978, 1979)
  • NBA Coach of the Year (1998)
  • NBA Executive of the Year (2012)

Sumber:http://profil.merdeka.com/mancanegara/l/larry-joe-bird/

Biografi Kareem Abdul Jabbar



Biodata :

Nama Asli : Ferdinand Lewis Alcindor Jr
Nama Muslim : Kareem Abdul Jabbar
Masuk Islam : 1971
Lahir : New York City, 16 April 1947
Orang Tua : Ferdinand Lewis Alcindor Sr dan Cora Lilian
Klub Pertama : Tim Basket UCLA

Klub Profesional :
- Milwaukee Bucks (1969-1975)
- LA Lakers (1975-1989)

Penghargaan:
- Enam kali NBA MPV (1971-1972, 1974, 1976-1977, 1980)
- 19 kali menjadi tim NBA All Star (1970-1977 dan 1979-1989).
- Dua kali Finalis NBA MPV (1971, 1985)
- 10 kali All-NBA Team (1971-1973, 1974, 1976-1977, 1980-1981, 1984, 1986).
- Lima kali All-NBA Second Team (1970, 1978-1979, 1983, 1985).
- Lima kali NBA All-Defensive First Team (1974-1975, 1979-1981)
- Enam kali NBA All-Defensive Second Team (1970-1971, 1976-1978, 1984).
- NBA Rookie of The Year (1970)
- NBA All-Rookie Team (1970); dan banyak lagi

Prestasi :
- Juara NBA (1971) bersama Milwaukee Bucks
- Juara NBA (1980, 1982, 1985, 1987, 1988) bersama LA Lakers

Kareem dilahirkan dengan nama Ferdinand Lewis Alcindor Jr di Manhattan. Anak satu-satunya dari Cora Lilian dan Ferdinan Lewis Alcindor ini dibesarkan dengan ajaran Katolik Roma dan sempat belajar di St. Jude School. 
Pada tahun 1968, Kareem bergabung dengan Nation of Islam dan memutuskan untuk menjadi seorang muslim dengan nama Kareem Abdul-Jabbar.
Kareem memulai karir bola basketnya sejak masih belia. Prestasinya dalam bola basket pun sudah cemerlang sejak kecil. Karir profesionalnya dimulai di Milwaukee Bucks pada tahun 1969. Pada 1975, dia pindah ke Los Angeles Lakers. Di sinilah dia memulai penampilan khasnya, memakai kaca mata (goggles).
Saat berada di LA inilah, Kareem mulai mempraktikkan yoga untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan fisiknya. "Aku tak akan pernah bisa bermain selama ini tanpa melakukan yoga," katanya.
28 Juni 1989, setelah dua puluh tahun bermain di laga basket profesional, Kareem mengumumkan pengunduran dirinya. Pada tur pensiunnya, dia mendapatkan tepuk tangan sambil berdiri dalam banyak pertandingan, serta bermacam hadiah seperti sebuah kapal pesiar bernama Captain Skyhook dan jersey yang dimasukkan ke dalam pigura.
Kareem yang sempat menjadi asisten pelatih untuk Los Angeles Lakers ini juga memiliki buku biografi berjudul My Life. Bapak lima anak ini juga merupakan penulis buku laris. 
Kareem sendiri merupakan penderita migrain yang menggunakan ganja untuk mengurangi gejala penyakit tersebut. Pada November 2009, Kareem mengatakan bahwa dirinya menderita leukimia. Pada Februari 2011, dia mengumumkan bahwa leukimianya sudah hilang dan dia 100% bebas kanker. Namun, beberapa hari kemudian, Kareem mengklarifikasi pernyataannya itu dan mengatakan bahwa, "Kau tidak akan pernah benar-benar bebas dari kanker. Aku seharusnya tahu itu. Kankerku saat ini mutlak berada dalam kondisi minimal."

Sumber:http://lengkapblog.blogspot.co.id/2013/02/kareem-abdul-jabbar-lompatan-iman-si.html

Biografi Bill Russell


Bill Russell lahir di Monroe, Louisiana, pada tahun 1934. Russell memimpin University of San Francisco ke berturut-turut gelar NCAA sebelum memulai karir pro dengan Boston Celtics pada tahun 1956. Selama karir 13 tahunnya, Russell mengarahkan klub untuk 11 judul. Dia pensiun pada tahun 1969 dan dilantik ke dalam Naismith Memorial Basketball Hall of Fame enam tahun kemudian.

Tahun-tahun awal

Dianggap salah satu pemain basket terbesar dalam sejarah NBA, William Felton Russell lahir 12 Februari 1934, di Monroe, Louisiana. masa kecilnya dibentuk oleh kesehatan yang buruk, sebagai sakit-sakitan Russell berjuang beberapa penyakit yang berbeda.

Ketika Russell adalah 10, ayahnya, Charlie, muak dengan mencoba untuk menavigasi bermuatan rasial Selatan, keluarganya pindah di seluruh negeri untuk Oakland, California, di mana ia menemukan pekerjaan di galangan kapal.

Di California, hidup untuk keluarga Russell terbukti berbatu. Sementara Charlie menemukan pekerjaan yang baik, pada tahun 1946 istrinya, Katie, menjadi cukup sakit dengan flu dan meninggal. Russell terpukul oleh kematian ibunya, yang sudah advokat yang terbesar dan mendorongnya untuk bekerja keras di sekolah. Dalam bangun dari kematiannya dia berkomitmen dirinya untuk studinya.

Di luar kelas, Russell mulai bermain basket. Bakatnya tidak segera bersinar. Atletis canggung pada awalnya, Russell berjuang untuk menemukan waktu bermain di tim di Sekolah Tinggi McClymonds di Oakland. Tapi tahun seniornya, permainannya telah mengambil cukup baginya untuk mendapatkan tempat awal.

Nya 6'9 "frame diterima perhatian, namun. Dan pada musim gugur tahun 1952, ia mencoba keluar sebagai berjalan-on di University of San Francisco dan memperoleh beasiswa.

Itu tidak lama sebelum membela diri mahir Russell terbukti kehadiran mendominasi, dengan sentuhan pencetak gol dan kemampuan luar biasa untuk rebound. Selama tiga tahun karir universitas nya, di mana ia memimpin tim untuk gelar NCAA berturut-turut pada tahun 1955 dan 1956, ia rata-rata 20,7 poin per game dan 20,3 rebound.

Russell karir amatir dengan memimpin tim basket putra AS meraih medali emas di Olimpiade Melbourne 1956.Pro Karir

Pada tahun yang sama, dalam draf NBA, Boston Celtics mengatur kesepakatan dengan St. Louis Hawks dan diperdagangkan untuk hak rancangan ke pusat muda. Pelatih tim, Red Auerbach, didambakan Russell sebagai bagian yang hilang untuk apa yang dia yakini bisa menjadi daftar juara.

Dengan Russell penahan tengah lantai, Celtics selesai dengan rekor terbaik di liga pada tahun 1957, dan kemudian memenangkan gelar atas Hawks dalam serangkaian tujuh pertandingan tegang. Ini adalah awal dari kejuaraan belum pernah terjadi sebelumnya kabur Russell dan Celtics. Lebih dari 12 tahun, tim bermain di 11 final NBA, memenangkan 10 dari mereka.

Bahkan terhadap lebih pusat mengesankan secara fisik, seperti Wilt Chamberlain, Russell adalah kekuatan pertahanan dan rebound. Lima kali ia dinobatkan sebagai NBA Most Valuable Player, dan 21.620 rebound-nya yang kedua hanya untuk menandai karir Chamberlain. Dia kemungkinan besar akan memimpin liga dalam tembakan blok, tapi NBA belum mulai melacak statistik.

Berikut 1966 musim, di mana Russell memimpin Celtics untuk gelar kedelapan berturut-turut, Auerbach pensiun dari pembinaan. Daripada bermain untuk orang lain, Russell mengambil alih sebagai pemain-pelatih, kemudi tim untuk dua gelar pada tahun 1968 dan 1969.

Setelah musim 1969, Russell pensiun dari permainan. Selama beberapa dekade berikutnya ia secara berkala kembali ke permainan sebagai pelatih atau sebagai eksekutif, namun timnya gagal menang dengan jenis keteraturan dia sebagai pemain. Dia lalu memimpin Sacramento Kings sebagai presiden operasi bola basket di akhir 1980-an.

Russell dilantik ke dalam Naismith Memorial Basketball Hall of Fame pada tahun 1975.

Kehidupan pribadi

Bahkan saat ia memenangkan di pengadilan, Russell, seorang pendukung vokal dari gerakan hak-hak sipil, mengalami perjuangannya dari itu. Dia tidak pernah dianut oleh penggemar Boston dengan cara rekan putih yang. Di jalan itu tidak biasa bagi dia untuk memiliki tidur di sebuah hotel yang berbeda dari satu sisa klub yang digunakan.

Russell telah menikah tiga kali. Dengan istri pertamanya, Rose, kepada siapa ia menikah selama 17 tahun, ia memiliki tiga anak: seorang anak perempuan, Karen, dan dua putra, Buddha dan Jacob.

Pada tahun 2010 Russell menerima Presidential Medal of Freedom, kehormatan sipil tertinggi negara itu, dari Presiden Obama.

Biografi Magic Johnson


BIOGRAFI
Earvin “Magic” Johnson adalah mantan pemain basket professional dengan posisi point guard dari tim Los Angeles Lakers yang masuk dalam daftar 50 Pemain Terhebat dalam Sejarah NBA pada tahun 1996.
Lahir di Lansing, Michigan pada tanggal 14 Agustus 1959, Earvin memperlihatkan kecintaannya akan bola basket sedari kecil.  Semasa SMA di Everett High School, Earvin mendapatkan julukan “Magic” dari Fred Stabley, Jr., penulis olahraga dari Lansing State Journal yang menyaksikannya mencetak 36 angka, 18 rebound dan 16 umpan dalam satu permainan. Di tahun terakhirnya di SMA, tim bola basket sekolahnya membukukan rekor 27 kali menang dan hanya 1 kali kalah.
Selepas SMA, dengan banyak universitas bergengsi yang berusaha meminangnya, Earvin memilih Michigan State University, universitas yang lebih dekat, terutama setelah pelatih tim basket universitas tersebut menjanjikan posisi point guard padanya.
Pada awalnya Earvin berniat menyeriusi bidang studinya, ilmu komunikasi, karena ingin menjadi komentator televisi dan tidak berminat berkarir sebagai pebasket professional . Setelah dua tahun kuliah, dengan rata-rata mencetak 17 angka, 7,6 rebound dan 7,9 umpan dalam satu permainan, dan mengantongi gelar Most Outstanding Player dari kejuaraan basket antar universitas tahun 1979, Earvin akhirnya masuk dalam daftar pemain Asosiasi Bola Basket Nasional (National Basketball Association, NBA)
Earvin dipilih oleh Los Angeles Lakers dan membukukan rata-rata 18 angka, 7,7  rebound, dan 7,3 umpan dalam satu permainan selama musim permainan tahun 1979. Prestasinya ini membuatnya terpilih untuk masuk dalam tim Pemain Pemula Terbaik NBA. Di final 1980 ketika Lakers berhadapan dengan Philadelphia 76ers, pelatih Lakers menempatkan pemain setinggi 2,06 meter di posisi center di Permainan ke 6 dimana Earvin mencetak 42 angka, 15 rebound, 7 umpan, dan 3 steal. Earvin pun menjadi satu-satunya pemain pemula yang mendapatkan perhargaan Most Valuable Player Final NBA.
Setelah hasil kesehatan yang diambilnya sebelum musim pertandingan 1991-1992 menunjukkan bahwa ia mengidap HIV positif HIV, Earvin segera mengadakan konferensi pers dimana ia mengumumkan untuk pensiun. Pengumuman Earvin ini menjadi berita utama di penjuru Amerika Serika dan di tahun 2004 termasuk dalam 7 momen ESPN paling berkesan selama 25 tahun.
Pengumuman pensiun Earvin tidak menghentikan para penggemar bola basket untuk dalam memilihnya sebagai salah satu pemain di Permainan Pemain Bintang NBA (All-Star Game) tahun 1992. Walaupun beberapa pemain All-Star lain tidak menyetujui keberadaan Earvin di lapangan, namun setelah mengakhiri pertandingan dengan mencetak tiga angka yang meyebabkan tim Barat yang dibelanya menang 153-113, semua pemain dari kedua tim menyelamati Earvin. Earvin memperoleh gelar MVP di pertandingan ini setelah mencetak 25 angka, 9 umpan, dan 5 rebound.
Peraih 3 kali gelar MVP ini pun dipilih sebagai anggota tim basket untuk membela Amerika Serikat di Olimpiade 1992. Selama pertandingan, Earvin jarang turun bermain karena bermasalah dengan lututnya namun ia mendapatkan standing ovation dari penonton dan menggunakan kesempatan itu untuk menginspirasi OHIDA lainnya.
Earvin menjadi pembicara utama untuk Konferensi Hari AIDS Sedunia PBB pada tahun 1999. Virus HIV kerap diasosiasikan dengan pengguna narkoba dan homoseksual, namun Earvin berkampanye untuk menunjukkan bahwa resiko infeksi tidak terbatas pada dua grup itu saja. Earvin berkata tujuannya adalah untuk membantu mendidik semua orang mengenai apa itu HIV sehingga tidak mendiskriminasi OHIDA.

Kisah Michael Jordan


"Sepanjang karier saya, lebih dari 9.000 tembakan saya meleset. Saya juga pernah kalah dalam 300 pertandingan. Paling tidak, 26 kali saya dipercaya untuk melakukan syuting penentu kemenangan namun gagal. Saya telah berkali-kali mengalami kegagalan dalam hidup. Dan itulah sebabnya, saya bisa berhasil...," ungkap Michael Jordan suatu ketika merefleksi masa lalunya.

Michael Jordan sejak kecil memang dikenal aktif dan menyukai beraneka ragam olahraga. Seiring dengan fisiknya yang terus bertumbuh, Mike terlihat amat suka bermain bola basket one on one di lapangan belakang rumah. 

Mike tinggal bersama orangtuanya di kawasan Wilmington, North Carolina. Partner tetapnya main basket, tak lain kakaknya sendiri, Larry Jordan. Selama ini, Mike selalu kalah. Maklum saja, Larry memang lebih jago dan bertubuh lebih tinggi besar. Sementara, dirinya berbadan kecil dan ceking.  

Pagi itu ada yang berbeda. Wajah Mike terlihat berseri-seri. Ternyata, si kerempeng Mike berhasil mengalahkan Larry dalam duel one on one. Ini sebuah pengalaman yang sangat langka. Karena baru kali inilah, dirinya bisa menaklukkan sang kakak. Kemenangan ini kian membuat Mike bangga dan bersemangat. Tiap hari Mike makin giat berlatih bola basket. 

Pahitnya Ditolak
Kecintaan Mike pada bola basket makin menjadi-jadi saat usianya beranjak remaja. Ketika melanjutkan pendidikan di SMA, Mike tak ingin menyia-nyiakan kesempatan dan langsung bergabung dengan tim basket SMA Laney di Wilmington, North Carolina.

Kenyataan berkata lain. Mike tidak termasuk dalam daftar pemain utama tim basket sekolah. Mungkin salah satu penyebabnya adalah masalah tinggi badan. Mike hanya memiliki tinggi badan sekitar 175-180 cm. 

Remaja kelahiran Brooklyn, New York 17 Februari 1963 itu sangat kecewa. Saat pulang dan sampai di rumah, Mike menangis di dalam kamar. Sang ibu tahu, keadaan putranya yang sedang galau waktu itu. Tak banyak bicara, ibundanya hanya mengelus kepala dan punggung Mike dengan penuh kasih sayang. 

"Saya lalu meminta Jordan untuk berlatih lebih keras lagi. Tapi jika sudah berlatih keras masih belum berhasil, itu berarti memang belum nasibnya," ungkap sang ibu Deloris Jordan.

Kerja Keras itu Berbuah Manis
Sebelum mencintai basket, Mike sempat bermain macam-macam jenis olahraga terutama yang memang populer di Amerika Serikat termasuk American football dan baseball. Barangkali, jiwa sportivitas serta kompetitifnya muncul dan terbangun dari kecintaannya pada olahraga. 

"Saya melatih Michael sejak dia berusia 13, 14, dan 15 tahun. Semasa remaja, Michael bukanlah seorang juara. Dia hanya remaja biasa yang bermain di liga junior. Tapi dia sangat bebas dan kompetitif," ungkap pelatih baseball Mike, Richard Neher di Liga Babe Ruth. 

Jika dirunut-runut, tidak ada darah atlet dalam tubuh dan jiwa Michael Jordan. Sang ibu Deloris bekerja di sektor perbankan. Sementara, ayahnya James R. Jordan Sr bekerja sebagai supervisor di sebuah perusahaan.

"Berlatih dan terus berlatih dengan keras," itulah nasihat yang selalu terngiang di telinga acapkali semangat berlatih Mike mulai mengendur. 
Hasil kerja keras Mike mulai tampak. Michael Jordan mulai cemerlang di tim basket SMA Laney. Berkali-kali Mike mencetak 20-40 poin tiap laga. Melihat prestasi Mike, sejumlah perguruan tinggi mulai melirik. Sebut saja Duke, North Carolina, South Carolina, Syracuse, dan Virginia yang menawarkan beasiswa bagi Jordan. Akhirnya, pilihan jatuh ke Universitas North Carolina. Mike masuk ke fakultas geografi. 

Sejak masuk perguruan tinggi inilah kesempatan Michael Jordan mengembangkan kecintaannya pada bola basket terbentang luas. Bagaimana kelanjutan cerita Michael Jordan si Raja Slam Dunk? Ikuti terus Kisah Michael Jordan selanjutnya

Sumber:http://bola.liputan6.com/read/710167/kisah-michael-jordan-raja-slam-dunk-itu-dulu-biang-gagal-1

BIOGRAFI MICHAEL JORDAN

Michael Jordan adalah atlet bola basket profesional yang berasal dari Amerika. Ia salah satu atlet basket terbaik yang pernah ada di dunia, tercatat pernah enam kali berhasil menjadi juara NBA (National Basketball Association) bersama klub basket Chicago Bulls (1991-1993, dan 1996-1998), tidak hanya itu, dia mempunyai peran yang sangat besar atas kepopuleran yang dialami oleh NBA (National Basketball Association) adalah liga bola basket pria di Amerika Serikat dan merupakan liga basket paling bergengsi di dunia, yang sebelumnyatournament basket tersebut masih belum populer seperti saat ini.
Biografi Michael Jordan
Michael Jordan lahir tanggal 17 Februari 1963 di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Ia memiliki nama lengkap Michael Jeffrey Jordan. Ia lahir sebagai anak ke-empat dari lima bersaudara yang lahir dari pasangan James dan Delores. Keluarganya pindah ke Wilmington, North Carolina, ketika dia masih balita.
Michael Jordan memiliki tiga kakak laki-laki (Larry Jordan, James R. Jordan, dan Deloris), dan seorang adik perempuan yang bernama Roslyn.
Michael Jordan suka bermain baseball saat dia masih anak-anak, selain bermain basket dia juga bermain sepak bola. Ia mulai senang bermain basket ketika kakaknya, Larry, mengajaknya untuk bermain basket satu lawan satu, namun dari pertarungan tersebut Michael Jordan kalah, kekalahan ini membuat dia bertekad untuk menjadi pemain yang lebih baik.
Jordan bermain basket untuk Laney High School di Wilmington, North Carolina. Namun Michael Jordan dikeluarkan dari tim basket pada tahun kedua. Ia tidak putus asa walaupun dikeluarkan dari team basket, hal tersebut malah membuatnya untuk lebih berprestasi, berlatih berjam-jam di lapangan. "Setiap kali saya bekerja dan sudah bosan dan pikir saya harus berhenti, aku akan menutup mataku dan melihat daftar itu di ruang ganti tanpa nama saya di atasnya," kata Jordan, "dan itu yang biasanya membuat saya pergi lagi." 

Karier Michael Jordan

Karier Michael Jordan diawali dengan membela tim University of North Carolina yang berada di Chapel Hill. Ia masuk di liga basket Amerika NCAA, sebuah ajang kompetisi antar universitas yang menjadi pintu masuk menjadi pemain internasional.

Michael Jordan akhirnya dapat masuk kedalam team. Kariernya menonjol di University of North Carolina di Chapel Hill, di mana dia memimpin Tar Heels ke Kejuaraan liga basket Amerika NCAA, sebuah ajang kompetisi antar universitas yang menjadi pintu masuk menjadi pemain internasional pada tahun 1982. Ia  mendapatkan beasiswa sebagai atlet basket dari University of North Carolina. 

Michael Jordan menjadi populer ketika dia mencetak game winning point di kejuaraan NCAA tahun 1982 saat melawan Georgetown Hoyas. Ia terpilih menjadi pemain terbaik di tingkat college di musim 1983-1984, dan memimpin US Men's Basketball Team untuk meraih Medali Emas Olimpiade pada Olimpiade Musim Panas 1984 di bawah asuhan pelatih Bobby Knight. 

Michael Jordan lulus dari bangku kuliah dan memasuki NBA (National Basketball Association) pada tahun 1984, ia dipilih melalui pilihan ke-tiga (third pick) (First pick: Houston - Hakeem Olajuwon; kedua memilih: Portland - SamBowie) oleh Chicago Bulls, sebuah tim yang hanya memenangkan 28 games pada musim sebelumnya.

Biografi Michael Jordan
Dalam team Chicago Bulls, Michael Jordan mulai dimainkan pada tangal 26 Oktober 1984. Ia berhasil menjadi bintang liga bersama Chicago Bulls. Dengan kemampuannya dalam melakukan dunks, ia berhasil menjadi salah satu top scoredi liga, rata-rata ia mencetak 28,2 point dalam satu pertandingan, tidak hanya itu, ia juga di nobatkan sebagai Rookie of The Year, dan juga bermain dalam team All-Star.

Pada tahun 1991, Michael Jordan berhasil membawa Chicago Bulls menjadi juara NBA (National Basketball Association) untuk pertama kalinya. Semenjak ia bergabung dengan Chicago Bulls pada tahun 1984, baru dapat menjuarai liga NBA (National Basketball Association) pada tahun 1991. Tidak hanya sekali, namun Chicago Bulls menjadi juara tiga kali berturut (1991, 1992, dan 1993).

Setelah menjuara NBA (National Basketball Association) tiga kali berturut-turut, Michael Jordan memutuskan untuk pensiun dari basket pada tahun 1993-1994 untuk mengejar karier di baseball. Namun ia kembali bermain basket dan bergabung ke Chicago Bulls pada tahun 1995.

Bersama Chicago Bulls, Michael Jordan berhasil menjuarai NBA tiga kali berturut-turut (1996, 1997, dan 1998). Pada tahun 1999, ia memutuskan untuk pensiun dari basket, namun hanya dua tahun ia pensiun, pada tahun 2001 ia kembali bermain basket. Ia bergabung dengan team basket Washington Wizards, dan akhirnya ia memutuskan untuk pensiun dari basket pada tahun 2003 setelah dua tahun membela team basket Washington Wizards.

Selama kariernya di dalam dunia basket, ia telah mengoleksi enam gelar juara NBA dan lima kali ditunjuk sebagai MVP (AOS Most Valuable Player) reguler.

Pasca Pensiun

Setelah memutuskan untuk pensiun dari dunia basket, Michael Jordan menjadi pengusaha. Selain tercatat sebagai pemilik Bobcats, ia sibuk dengan bisnis properti dan bermain di film berjudul Space Jam (1996) dengan tokoh kartun Looney Tunes.

Michael Jordan merupakan pemain basket yang hebat yang pernah ada di dunia. Ia sudah membuktikannya dengan beberapa menjuara liga NBA (National Basketball Association) bersama Chicago Bulls dan mendapatkan penghargaan pemain terbaik.

Sumber;:http://www.biografipedia.com/2015/07/biografi-michael-jordan-atlet-basket.html

Senin, 23 Mei 2016

Top Pemain Basket NBA



1.  Michael Jordan
Jika ada pemain yang bisa disebut sebagai pebasket terbaik dunia sepanjang masa, maka Michael Jordan-lah yang paling pantas mendapatkan gelar ini.  Pemain yang meraih masa-masa kejayaannya bersama Chicago Bulls ini berhasil mempersembahkan 6 gelar juara untuk tim serta 5 penghargaan MVP dan tercatat 10 kali menjadi pencetak skor terbanyak satu musim.  Jordan juga menduduki posisi ketiga sebagai pemain NBA yang mencetak skor terbanyak di bawah Kareem Abdul-Jabbar dan Karl Malone.
Selain sukses di dunia olahraga, Michael Jordan juga menjadi sosok yang sukses di dunia entertainment dan marketing.  Hingga saat ini, ia dikenal sebagai "simbol" olahraga basket.  Ia juga banyak membintangi film dan menjadi duta internasional untuk berbagai misi kemanusiaan.  Benar-benar sosok pebasket yang sangat sempurna!
2.  Magic Johnson
Jika saja ia tidak bermain dalam periode yang sama dengan Larry Bird, mungkin Magic Johnson bisa meraih lebih banyak prestasi bahkan bisa menjadi yang nomor satu dalam daftar pemain basket terbaik dunia.  Ya, rivalitas kedua pebasket ini begitu hebat, dan dalam persaingannya, Johnson berhasil mempersembahkan 5 gelar juara untuk L.A. Lakers dan tiga gelar MVP untuk dirinya sendiri.
Permainannya begitu luar biasa, di mana ia berperan sebagai jantung penyerangan tim yang kerap mencetak skor maupun assists yang luar biasa.  Hal inilah yang membuat pemain yang memiliki nama Earvin Johnson ini mendapatkan nama tengah "Magic" sebagai bukti kehebatannya di atas lapangan.

3.  Bill Russell
ika ada sosok pemain yang dianggap "dewa" bagi pendukung Boston Celtics, mungkin sosok itu adalah Bill Russell.  Bill Russell adalah seorang pemain yang berhasil membawa Boston Celtics dari sebuah tim yang biasa-biasa saja menjadi juara NBA 11 kali dalam 13 tahun karirnya.  Catatan ini sampai sekarang masih menjadi rekor yang belum bisa disamai oleh pemain NBA lainnya.
Ya, Bill Russell benar-benar menjadi roh permainan tim Boston Celtics.  Ia tak hanya piawai dalam mencetak skor dan bertahan, namun ia juga menjadi inspirasi utama rekan-rekannya di atas lapangan.  Ketika Bill Russell datang, Boston Celtics meraih kejayaan.  Dan ketika ia pensiun, tim ini mengalami keterpurukan.  Benar-benar sosok legenda yang sangat dominan.
4.  Kareem Abdul-Jabbar


Jauh sebelum era Shaquille O'Neal dan Kobe Bryant, L.A. Lakers sudah memiliki seorang legenda.  Ya, Kareem Abdul Jabbar adalah sosok pemain luar biasa, yang hingga saat ini berada di posisi nomor satu sebagai pencetak skor terbanyak sepanjang sejarah NBA.  Dalam 20 tahun karirnya, total Kareem Abdul-Jabbar mencetak 38.387 poin.
Di tahun 1970-an, Kareem Abdul-Jabbar benar-benar sosok yang tidak tertandingi.  Ia berhasil menyabet 6 gelar MVP dan 6 gelar liga.  Bersama Magic Johnson, ia dikenal sebagai generasi terbaik L.A. Lakers yang berhasil membawa tim ini memasuki masa-masa kejayaannya.
5.  Larry Bird


Larry Bird adalah satu-satunya pemain berkulit putih yang berhasil masuk ke dalam daftar 10 pemain basket terbaik di dunia versi FoxSports ini.  Pemain yang juga kini dikenal sebagai salah satu pelatih NBA terbaik ini juga menorehkan berbagai catatan prestasi gemilang sepanjang periode aktifnya dari tahun 1979 hingga tahun 1992.

Larry Bird dikenal sebagai salah satu shooter terbaik di NBA, dengan tingkat akurasi tembakan yang sangat tinggi.  Rata-rata, ia mencatatkan akurasi tembakan 91,6 persen dari dalam garis dua poin dan tiga kali berturut-turut terpilih sebagai MVP.
6.  Wilt Chamberlain
Berbicara tentang pemain basket terbaik dunia, tentu saja kita tak bisa melupakan nama Wilt Chamberlain. Pemain ini dikenal sebagai seorang pebasket paling sukses, dengan catatan 7 kali dinobatkan sebagai pencetak poin terbanyak satu musim, 11 gelar rebound terbanyak satu musim, dan 4 kali dinobatkan sebagai Most Valuable Player atau MVP.
Wilt Chamberlain juga dikenal sebagai seorang pemain yang bisa mencetak lebih dari 100 poin dalam satu game.  Jika saja ia memiliki skill kepemimpinan yang baik, mungkin saja Wilt Chamberlain bisa masuk ke dalam posisis tiga besar daftar ini.
7.  Oscar Robertson
Pemain kulit hitam yang berkarir di antara tahun 1960 sampai 1974 ini sebenarnya tidak memiliki penghargaan individual yang terlalu mentereng.  Ia tercatat hanya satu kali memenangi penghargaan MVP, namun apabila kita cermati lebih seksama, secara statistik, penampilan individual Oscar Robertson di atas lapangan benar-benar luar biasa.
Di tahun keduanya, ia berhasil mencatatkan rata-rata 30,8 poin, 12,5 rebound, dan 11,8 assists; suatu catatan triple double (mencetak dua digit angka untuk tiga hal sekaligus) tertinggi sepanjang masa.  Tak hanya itu, catatan 186 kali triple double sepanjang karirnya juga sepertinya tak mudah dipatahkan dalam waktu dekat.
8.  Kobe Bryant
Berbicara tentang Shaquille O'Neal, tak mungkin kita melupakan sosok Kobe Bryant.  Kobe bahkan dinilai lebih sukses dan lebih berkualitas sebagai pemain dibandingkan Shaq.  Pemain yang sudah berkarir di NBA sejak tahun 1996 ini bahkan sekarang sudah bisa disebut sebagai salah satu legenda hidup LA Lakers karena kontribusi, dedikasi, dan loyalitasnya.

Kobe Bryant terhitung lima kali mempersembahkan gelar juara untuk LA. Lakers.  Hingga saat ini, Kobe berada di peringkat keempat pemain NBA yang paling banyak mencetak skor, total sebanyak 31.617 poin.  Hebatnya, semua poin tersebut ia lesakkan bersama tim yang sama, L.A. Lakers.
9.  Shaquille O'Neal
iapa yang tidak kenal dengan sosok raksasa yang berdiri di bawah ring basket LA Lakers, Miami Heat, dan Orlando Magic ini.  Ya, dalam 9 tahun karirnya sebagai pebasket profesional yang berakhir pada tahun 2011 lalu, O'Neal berhasil meraih puluhan gelar individu maupun tim.  Hingga saat ini, O'Neal juga dikenal sebagai salah satu centerNBA terbaik sepanjang masa.

Ia berhasil mempersembahkan tiga gelar untuk LA Lakers, di masa-masa ia dan Kobe Bryant begitu ditakuti lawan sebagai duet maut yang sangat berbahaya.  O'Neal juga 15 kali terpilih untuk tampil bersama tim NBA All-Star dan duduk di ranking keenam sebagai pencetak poin terbanyak sepanjang masa di NBA.
10.  Tim Duncan


Bermain sejak tahun 1997 hingga saat ini, Tim Duncan dikenal sebagai salah satu pemain basket terbaik yang melegenda bersama San Antonio Spurs.  Duncan tak hanya piawai dan memiliki skill yang luar biasa, namun juga dikenal sebagai pemain yang sangat tenang serta memiliki kepemimpinan yang tinggi.  Wajar bila kemudian ia berhasil masuk dalam daftar ini.

Prestasi individu seorang Tim Duncan juga sangat mengesankan.  Ia berhasil meraih dua gelar MVP, 4 cincin juara NBA, dan 13 tahun berturut-turut masuk dalam tim NBA All-Star.  Di usianya yang sudah menginjak 37 tahun, Tim Duncan juga masih mampu membawa San Antonio Spurs melangkah ke final NBA.

sumber:http://www.top10indo.com/2013/08/10-pemain-basket-terbaik-dunia.html